June 21, 2006

Menjalankan Interpreter Python pada Mode Interaktif

Mengenal Konsole, menjalankan Python di atas Konsole, mengenal mode interaktif, dan keluar dari Python
Secara garis besar interpreter Python bisa dijalankan dengan dua cara. Kita bisa menggunakannya dengan mode interaktif atau dengan cara lain yang dikenal sebagai mode skrip.

Pada mode interaktif, kita bisa langsung menuliskan kode program pada interpreter Python. Pada mode skrip, kode program ditulis dan disimpan terlebih dulu pada sebuah file. Selanjutnya kita menjalankan interpreter Python untuk membaca dan menerjemahkan kode program yang tertulis pada file skrip tersebut.

Interpreter Python pada dasarnya adalah software yang berbasis teks. Ini berarti sebelum kita menjalankan interpreter Python, kita terlebih dahulu harus menjalankan shell (atau terminal).

Shell adalah software yang bertugas untuk menjembatani komunikasi antara pengguna komputer dengan sistem operasi GNU/Linux. Di KDE, salah satu shell yang bisa digunakan adalah Konsole.

Untuk menjalankan Konsole kita bisa melakukannya dengan mengeklik ikon Terminal Program yang terletak di panel KDE.


Konsole
Gambar 1 Menjalankan Konsole dari panel KDE


Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengeklik-ganda ikon Terminal Program yang berada di desktop. Bisa juga dengan cara yang agak panjang yaitu dengan mengeklik tombol Start » System » Terminals » Konsole.


Konsole-run
Gambar 2 Tampilan Konsole yang telah berjalan


Setelah Konsole aktif dan tampil di layar, terlihat ada sebaris info dan sebuah kursor yang berkedip-kedip. Info tersebut dinamakan prompt. Bentuk prompt ini bisa berbeda-beda antara satu komputer dengan komputer lainnya. Untuk selanjutnya bentuk prompt akan disingkat menjadi

$


Di depan prompt inilah kita menuliskan perintah-perintah agar dijalankan oleh sistem operasi.

Kali ini kita akan memerintahkan sistem operasi untuk menjalankan interpreter Python. Perintahnya adalah


$ python



konsole-python
Gambar 3 Perintah untuk menjalankan Python di Konsole


Di akhir penulisan perintah diatas, tekan tombol Enter untuk memasukkan perintah tersebut pada komputer. Komputer akan langsung menjalankan interpreter Python dengan ditandai oleh tampilan seperti berikut ini



Python 2.3.3 (#2, Feb 17 2004, 11:45:40)
[GCC 3.3.2 (Mandrake Linux 10.0 3.3.2-6mdk)] on linux2
Type "help", "copyright", "credits" or "license" for more information.

>>>



Baris pertama menunjukkan versi Python yang kita gunakan. Baris kedua adalah informasi tentang sistem operasi yang kita miliki. Baris ketiga adalah petunjuk yang bisa digunakan untuk memperoleh informasi lainnya. Di baris terakhir terlihat tanda lebih besar berderet tiga kali (>>>). Tanda tersebut merupakan bentuk prompt utama milik Python. Selain bentuk prompt tersebut, Python memiliki bentuk prompt sekunder berupa tiga buah tanda titik (...).

Sekarang kita akan mencoba membuat program sederhana untuk menampilkan tulisan Halo sebanyak 5 kali. Berikut ini program yang kita tuliskan


>>> print 'Halo... ' * 5
Halo... Halo... Halo... Halo... Halo...


Baris pertama adalah kode program yang kita buat. Setelah menekan tombol Enter, Python akan segera memberi keluaran seperti yang terlihat pada baris kedua.

Perhatikan bahwa kita bisa langsung melihat hasil keluarannya (output) secara seketika. Inilah keistimewaan Python yang bersifat interaktif. Tak banyak beda dengan kalkulator bukan? Tetapi bisakah kalkulator Anda melakukan hal sederhana seperti di atas?

Sekarang saatnya keluar dari Python. Untuk mengakhiri interpreter Python, tekan dan tahan tombol Ctrl diikuti dengan menekan tombol D. Bila berhasil, prompt Python (>>>) akan segera berganti dengan prompt Konsole ($).

Bagaimana bila akan keluar dari Konsole? Berikan saja perintah berikut lalu tekan tombol Enter

$ exit


May 21, 2006

Compiler vs Interpreter: Antara C, Pascal, dan Python

Kode program yg ditulis dg bahasa Pascal (ataupun C, C++, dan kebanyakan bahasa pemrograman lainnya) harus diubah terlebih dulu mjd bahasa mesin agar bisa dimengerti oleh komputer. Proses pengubahan tsb dapat dilakukan menggunakan software yg disebut "compiler".

Beberapa jenis compiler untuk bahasa Pascal yg dapat digunakan antara lain: Turbo Pascal, Free Pascal Compiler, GPC (GNU Pascal Compiler), dan Borland Delphi.

Untuk Python, software yg digunakan bukanlah compiler melainkan "interpreter". Interpreter untuk Python yg utama adalah Python. [Python: ya bahasa pemrograman, ya software juga]. Interpreter lain yg bisa dipakai diantaranya adl IDLE & IPython.

Seperti telah ditulis pd artikel sebelumnya, Guido membuat Python berdasarkan bahasa ABC. Hal ini menjadikan Python memiliki sintaks yg sederhana. Karenanya, Python menjadi lebih mudah dipelajari. Sebagai perbandingan, berikut ini kode untuk memerintahkan komputer menampilkan tulisan "Hello, world" dengan bahasa Pascal dan Python.

Sintaks bahasa Pascal:
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
program hello;
begin
writeln ('Hello, world');
end.

Sintaks bahasa Python:
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
>>> print 'Hello, world'


Nah, terlihat kan! Untuk hal yg sama, bahasa Pascal membutuhkan kode yg lebih panjang daripada Python.

Jangan lupa! Kode Pascal harus dikompilasi dulu agar komputer mengerti apa yg kita perintahkan. Tidak demikian dg Python. Interpreter Python bisa langsung menerjemahkan apa yg kita perintahkan. Interpreter Python akan langsung merespon hal yg kita perintahkan begitu kita tekan tombol ENTER diakhir penulisan kode. Nah, enak kan?!

Python telah mengubah pemrograman mjd lebih sederhana, lebih mudah, dan semakin mengasyikkan!


Catetan:
Tanda ">>>" adalah prompt milik Python. Di depan prompt inilah kita menuliskan kode program. Jadi yg kita tulis hanyalah print 'Hello world!' saja. Di akhir baris, tekan ENTER untuk melihat hasilnya.

Mengapa Python?

Ada beberapa alasan untuk menggunakan Python. Berikut ini diantaranya:
  1. Interpreter/Interpreted
    Python mrp software interpreter. Ini mjdkan proses pembuatan program mjd lebih cepat. Kode program bisa langsung diterjemahkan tanpa melalui proses kompilasi.
  2. Sederhana dan mudah dipahami
    Kode Python sederhana, lebih mudah dibaca, dan lebih mudah dipahami.
  3. Lebih mudah dipelajari
    Mempelajari Python lebih gampang daripada belajar Pascal, C/C++, ataupun Java.
  4. Modern
    Meski memiliki sintaks kode yg sederhana, ternyata Python memiliki fitur spt bahasa pemrograman modern lainnya. Python mendukung pemrograman terstruktur, dan juga pemrograman berorientasi obyek.
  5. Berintegrasi dg bahasa lain
    Kode program yg dibuat dg bahasa C/C++ atau Fortran bisa digabung (ditempel) bersama dg kode Python.
  6. Multi platform
    Python bisa dijalankan pada berbagai jenis sistem operasi. Python bisa jalan di MS Windows, GNU/Linux, FreeBSD, Macinstosh, OS/2, Solaris, BeOS, PalmOS, Windows CE, Pocket PC, PlayStation, dan beberapa yg lainnya. Bahkan bisa dijalankan pada handphone-pintar yg kini telah banyak bermunculan!
    Ini sangat menyenangkan karena membuat kita lebih "lincah". Bisa berpindah sistem operasi tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman yg baru. Sbg contoh, bila mempelajari MS Visual Basic maka kita akan terpaku di satu sistem operasi saja yakni MS Windows. Dan lagi, MS Visual Basic bukan produk `free' dan sangat menguras kantong untk mendapatkannya. (baca lagi point berikut dibawah ini)
    Catetan: biasanya Python telah terpaket bersama distro GNU/Linux yg kita pakai.
  7. Merupakan keluarga FOSS (Free & Open Source Software)
    Python didistribusikan dibawah lisensi Open Source. Python bisa dikatakan juga bersifat `free'. Artinya, Python bebas digunakan. Bebas digandakan/diperbanyak untuk teman Anda tanpa harus membayar. Bebas untuk melihat kode yg dibuat oleh Guido (dan para pengembang Python lainnya) untuk membuat interpreter Python.
    `Free' juga berarti gratis atau murah. Python bisa diperoleh tanpa harus mengeluarkan uang jutaan rupiah seperti halnya software lain (Microsoft Visual Basic, Borland Delphi, atau software komersial lainnya). Kita bisa mendapatkan Python dg mengunduhnya di internet. Website resmi Python ada di http://www.python.org/ . Bila akan langsung mengunduh Python, langsung saja ke http://www.python.org/download/
    [Produk FOSS yg murah tak lantas jadi murahan.]
  8. Beragam aplikasi
    Python bisa digunakan untuk membuat beragam aplikasi (software). Diantaranya:
    • Pemrograman web
    • Pemrograman Database
    • Pemrograman GUI (Graphical User Interface; software dg antarmuka grafis)
    • Pemrograman Networking (jaringan)
    • Pemrograman Game
    • Pemrograman Sains & Numerik
  9. Success story
    Kode Python yg sederhana dan mudah dipelajari menjadikan Python sbg pilihan yg tepat untuk diajarkan di sekolah dan universitas. Selain itu, keunggulan Python sbg bahasa yg modern dan dapat diintegrasikan dg bahasa lain telah membuat berbagai lembaga penelitian dan industri ikut menggunakan Python.
    Beberapa pihak yg telah menggunakan Python, al:
    1. Lembaga penelitian: NASA, National Space Telescope Laboratory, Lawrence Livermore National Laboratories
    2. Internet: Google, Yahoo
    3. Distro Linux: Red Hat, dll...
    4. Software: Paint Shop Pro (gambar), Blender (animasi 3D)
    5. Industri Minyak: ConocoPhillips, Enthougt
    6. Industri Hiburan: Walt Disney, Industrial Light and Magic (mempermudah pembuatan film "Star Wars", "Harry Potter", ...)
    7. Sekolah & Universitas: Yorktown High School, University of Maryland, Oxford University, North Carolina State University, University of Chicago, MIT, CMU, ...
  10. Berkembang
    Python yg telah dibuat pd 1990an hingga kini terus berkembang. `Bug' yg ditemukan dg cepat akan segera diperbaiki. Saat tulisan ini dibuat, Python telah mencapai versi 2.5 yg dirilis pd 5 April 2006.

Apa itu Python?

Python adalah bahasa pemrograman yg bersifat interpreted, interaktif, memiliki sintaks sederhana, dan mudah dipelajari. Sebagai sebuah software, Python termasuk kategori interpreter. Bukan compiler. [baca terus aja...]

Python dibuat oleh Guido van Rossum sekitar awal 1990an. Guido membuat Python dg mengacu pada bahasa pemrograman ABC. [Para pembuat ABC berkeinginan untk mjdkan ABC sbg bhs pemrograman yg sederhana bagi para pemula.] Hasilnya? Python memiliki sintaks yg sederhana spt ABC. Tentu 'nggak akan asyik kalo Python sama spt ABC. Ya, nggak? Guido yg emang pinter matematika & programming ini menambahkan beberapa "kesaktian" pd Python. Akhirnya, meski Python memiliki tampilan & bahasa yg sederhana, namun Python telah menjelma mjd bhs pemrograman yg ampuh.

Apa maksud interpreted? Python bersifat interpreted artinya kode Python bisa langsung diterjemahkan dan dijalankan oleh komputer. Tak ada lagi proses kompilasi di Python. Oia, proses kompilasi adalah proses mengubah kode program (yg dibuat oleh si pemrogram) menjadi kode-kode mesin yang dimengerti oleh komputer. [Patut dicatet: komputer cuma ngerti kode `0' dan `1'.]

Pada bahasa pemrograman seperti Pascal/C/C++, kode program harus melewati proses kompilasi terlebih dulu. Proses ini seringkali memakan waktu. Tidak hanya itu, pada beberapa bahasa pemrograman (seperti C/C++) proses kompilasi seringkali bikin kita jd "keriting". Rumit & bisa bikin stres. Apalagi kalo setelah menunggu lama ternyata komputer nggak ngerti apa yg kita perintahkan. Tambah stres lagi!

Kode Python yg bisa langsung dimengerti dan dijalankan komputer menjadikan proses membuat program bisa berlangsung scr interaktif. Pengguna (pemrogram) menuliskan kode, lalu tekan ENTER, dan abrakadabra! Komputer akan langsung menampilkan hasilnya. Tak ada lagi waktu terbuang untk menjalankan proses kompilasi. [Pakai Python tak banyak beda dg pakai kalkulator.]